Jumat, 18 Juli 2008

CHILD..is a Amazing Gift from GOD

Aku punya beberapa percakapan menarik dengan teman mengenai ANAK... berbagai pemikiran dan pendapat sampai ego-pun tertuangkan...

Me : knapa blum punya anak? mereka lucu lo..kalo kita stress, mereka bisa buat tertawa
MN : Lucu..kalo pas lucu..kalo sakit? kalo rewel? pasti merepotkan sekali..malah bisa bikin stress..

Me : knpa blum punya anak? di jaga ya?
LN : iya..sedang usaha..dulu mikir, jangan punya anak dulu..iya kalo cocok sama suami, kalo gak cocok susah..
FL : masih belum...ntar sapa yang jaga...

Me : Sudah hamil?
FC : sudah usaha, tapi susah juga..kata dokter ada masalah di rahim..bla..bla...bla...(terlalu panjang ceritanya jadi lupa..)

Me : Mengapa mereka tidak mau punya anak? Apa yg dicari dari pernikahan?
YN : Mungkin menghindari zinah...atau ingin bergembira ria tanpa ada tanggungan....

Dari percakapan di atas, bisa menjadi renungan. Aku sendiri juga pernah sempat menunda punya anak, dengan pikiran tanpa anak akan memperlancar karir. Tapi setelah 1 tahun menjalani pernikahan..rasanya sepi..hampa..setiap pulang kantor..rumah yang ada suara TV. Hal ini juga dialami temanku YN..dia pikir anak akan bikin repot, sampai akhirnya 3 tahun tidak bisa memiliki anak.

I think, Child is a Amazing Gift from GOD..dengan menjadi ibu..aku merasa sempurna. Hal serupa juga dialami beberapa teman aku yang sudah mempunyai anak...

Dengan menjadi Ibu, berarti :
1. Menjadi Wonder Woman. Siap siaga 24 jam, kalo tiba2 anak sakit. Kuat bawa stoller, tas bayi yang super berat full dengan baju dan makanan.
2. Mendadak jadi penyanyi n hafal lagu anak..mulai balonku, naik kereta api, bunyi hujan dll, dkk
3. Hafal semua harga susu bayi, popok dan perlengkapan bayi dari toko A sampe Z, of course..yg paling murah..hehehe...
4. Film terbaru di bioskop? model rambut Britney Spears ganti? rasanya lebih percaya diri bila ditanya kartun apa saja di Disney Play House sekalian tiap tokohnya,kalo perlu jamnya.....
5. Menunda punya rumah rapi dan canggih seperti di majalah. Rumah terasa lebih "hidup" bila berserakan mainan dan puzzle di mana-mana.


Menyesalkah Ibu? betapapun lelahnya badan akibat tidak tidur semalaman menjadi si kecil yang rewel karena demam atau tidak mengerti bahasa bayi ketika si kecil mulai belajar bicara. Tidaklah seberapa dibandingkan kenikmatan memandangi wajah malaikat ketika ia tertidur pulas.

Menyesalkah Ibu? kita melihat ia tumbuh, menunjukkan setiap kemajuan kemampuannya setiap detik ..melebihi rasa memenangkan sebuah undian.

Siapa yang tega memenci seorang anak balita? Bau tubuhnya wangi, sewangi surga. tak heran bila kita senang memeluk dan menciumnya. Tak berlebihan bila mereka disebut "permata hati". Karena tidak ada sebutir berlian dan logam berhargapun di dunia ini yang dapat mengalahkan "harga" seorang anak bagi ibunya.


Tidak ada komentar: